kita hanya bisa merencanakan ALLAH yang menetukan

Monthly Archives: Desember 2011

Seorang guru bijak mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.

Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Kemana perginya wajah bersyukurmu? sang Guru bertanya.

Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, jawab sang murid muda.

Sang Guru terkekeh. Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.

Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta. Baca lebih lanjut


Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik.

Ketika ayahnya meninggal, sebelumnya berpesan dua hal:

Pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu..

Dan kedua, jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena

sinar matahari. Baca lebih lanjut


Suatu kali , di Taiwan ada seorg konglomerat / pengusaha kaya. Hebatnya kekayaan itu mnrt bnyk pihak diperolah benar2 dari nol. Karena itu, apa yang di lakukannya mampu menginspirasi bnyk org.
Suatu ketika, krn penasaran , ada seorg pemuda ingin belajar menimba pengalaman dari sang pengusaha. Stlh mencoba bbrp kali, akhirnya sang pemuda berhasil menemui si pengusaha sukses.
 
“Terimakasih bapak mau menemui saya. Terus terang saya sangat ingin menimba pengalaman dari bapak shg bisa sukses spt bapak ” ujar pemuda itu. Baca lebih lanjut


Kepingan Kembar

 Pada suatu zaman di Tiongkok, hiduplah seorang jenderal besar yang selalu menang dalam setiap pertempuran. Karena itulah, ia dijuluki “Sang Jenderal Penakluk” oleh rakyat.

Suatu ketika, dalam sebuah pertempuran, ia dan pasukannya terdesak oleh pasukan lawan yang berkali lipat lebih banyak. Mereka melarikan diri, namun terangsak sampai ke pinggir jurang. Pada saat itu para prajurit Sang Jenderal menjadi putus asa dan ingin menyerah kepada musuh saja. Sang Jenderal segera mengambil inisiatif, “Wahai seluruh pasukan, menang-kalah sudah ditakdirkan oleh dewa-dewa. Baca lebih lanjut